“Peran Pak Jokowi dan Ibu Menlu Retno mulanya dianggap sulit sekali. Bayangkan saja, orang yang lagi berantem dipertemukan. Tapi Bu Menlu berhasil mempertemukan Menlu AS dan Rusia dalam satu ruangan. Tangible result-nya, transformasi energi yang disepakati. Ngga gampang. Bagaimana mempertemukan mereka, duduk bareng, dan menghasilkan bukan hanya deklarasi, tapi tangible result (aksi nyata)”, tutur Djumala.

Lebih lanjut Djumala menjelaskan, dalam tataran substansi, G20 berhasil membangun ekosistem kesehatan dengan adanya Pandemic Fund atau dana pandemi yang ditujukan kepada negara-negara berkembang dan negara-negara yang sifatnya low income country untuk kewaspadaan terhadap ancaman pandemik pada masa mendatang.
Baca Juga: Pendapatan Naik 171,82 Persen, Bank Banten Tumbuh Positif di Q3 2022
“Kemudian transformasi ekonomi digital untuk UKM. Itu adalah keadilan sosial. Aura Pancasila dipancarkan dalam G20”, ungkap Djumala.
Sementara dalam tataran masyarakat, Djumala menjelaskan, ada suatu inspirasi nilai ketika Pandemic Fund diarahkan kepada negara-negara yang mengalami akses keterbatasan.
“Jadi, nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dipancarkan dalam G20”, tambah Djumala.
Baca Juga: Puluhan UMKM di Banten Diberikan Pelatihan Ekspor
Dubes LBBP RI untuk Republik Polandia Ke-15 dan Dubes LBBP RI untuk Republik Austria merangkap Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Ke-19 ini menambahkan, Indonesia tidak bisa menyelesaikan masalah konflik dunia sendiri, namun Indonesia memiliki kepercayaan sebagai bangsa penengah atau bridge builder.
“Jadi ketika ada masalah atau konflik, Indonesia tidak melihat dari untung/rugi. Tapi berdasarkan titah konstitusi. Dari situ Indonesia dipercaya”, ungkap Djumala.
Artikel Terkait
Megawati Dapat Jabatan Baru Sebagai Ketua Dewan Pembina Duta Pancasila Paskibraka, ini Tugasnya
Kepala BPIP Dorong Dunia Kedokteran Implementasikan Nilai-Nilai Pancasila
Di Bawah Asuhan BPIP, Presiden Kukuhkan Calon Paskibraka Menjadi Paskibraka Tahun 2022
Kepala BPIP Sampaikan Ceramah di Annual Meeting and International Conference AIAT se-Indonesia
Hadiri Wisuda STIN, Kepala BIN sebut Kepala BPIP Sebagai Pejuang Islam Moderat