Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga BBM Dibanding Negara lain, Ajukan Dua Upaya

- Jumat, 1 April 2022 | 15:21 WIB
Resmi Pertamax Rp12.500 per Liter, Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga BBM Dibanding Negara lain (Instagram @luhut.pandjaitan)
Resmi Pertamax Rp12.500 per Liter, Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Paling Lambat Naikkan Harga BBM Dibanding Negara lain (Instagram @luhut.pandjaitan)

PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Pemerintah menaikan harga BBM jenis Pertamax Rp.12.500 perliter perhari ini jumat 1 April 2022.

Terkait kebijakan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara terkait kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari sebelumnya Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500.

Baca Juga: Aturan Baru, Hati-hati Ngebut Dijalan Tol Perhari ini, bisa Di Denda Bahkan Hukuman Pidana Menanti Anda

Dirinya menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat menaikkan harga BBM dibandingkan dengan negara lain.

"Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April. Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," kata Luhut.

Baca Juga: Doa Awal Ramadhan Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya untuk Menyambut Bulan Puasa 2022

Luhut menjelaskan kenaikan harga BBM sudah diberlakukan banyak negara sebelumnya, yaitu sejak terjadi kelangkaan minyak mentah (crude oil) sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina.

"Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sun flower karena tidak ekspor dan impor dari Ukraina dan sanksi (kepada Rusia) itu tadi membuat ini bermasalah," katanya.

Baca Juga: Berikut ini link live Streaming Sidang isbat Penetapan 1 Ramadhan dari Kementerian Agama

Lebih lanjut dirinya menegaskan, Indonesia masih beruntung tidak terdampak terlalu besar akibat konflik Rusia-Ukraina, karena mampu mengelola ekonomi dengan lebih baik.

Namun, dirinya menyatakan mau tidak mau pemerintah harus menentukan pilihan untuk menaikkan harga Pertamax lantaran harga minyak dunia dalam APBN sudah tidak terbendung lagi dengan harga minyak di lapangan.

Baca Juga: Resmi Naikan Harga BBM Jenis Pertamax, Erick Thohir Minta Maaf : Pemerintah Tak Bisa Andalkan Pajak

"Karena kalau tidak (naikkan) harga asumsi crude oil 63 dolar AS di APBN, sekarang ini sudah 98 atau 100 dolar AS. Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," pungkasnya .

Kendati demikian, Luhut memastikan pemerintah akan berupaya untuk bisa menekan harga BBM nasional dengan dua upaya.

Halaman:

Editor: Eka Purnadi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X