Pertamax Diprediksi Bakal Naik Jadi Rp16 Ribu per Liter pada April 2022

PANDEGLANGNEWS.CO.ID,- Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa harga ekonomi bahan bakar minyak RON 92 jenis Pertamax bisa tembus Rp16 ribu per liter pada April 2022.

Disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi, harga minyak pada bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari memicu harga ekonomi pertamax naik.

Baca Juga: Indra Kenz Diduga Miliki Aset Kripto Senilai Rp 58 Miliyar, Benarkah? : Ini Kata Mabes Polri

“Mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi di banding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 ribu per liter,” katanya seperti dikutip melalui ANTARA Minggu 27 Maret 2022.

Harga bahan bakar naik karena adanya salah satu penyebab karena konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Kapolda Cek Setiap Hari Ketersediaan Minyak Goreng di Pasar

Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

Mengingat saat ini Pertamina sedang mendapat tekanan hebat, akibat harga minyak mentah dunia yang terus melonjak.

Baca Juga: Inilah 3 Umpan Jitu Untuk Mancing Ikan Sembilang Beserta Tipsnya, Kamu Wajib Coba

Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengatakan, jika pertamina menyesuaikan harga pertamax justru akan mewujudkan asas keadilan karena selama ini  BBM  nonsubsidi dijual dibawah harga sehingga BUMN migas itu seolah-olah mensubsidi pengguna pertamax.

Menurutnya, Pertamaxv  adalah  BBM  nonsubsidi yang diperuntukkan bagi kalangan mampu, banyak pengguna kendaraan keluaran terbaru, bahkan mobil mewah memakai  BBM  jenis ini.

Baca Juga: Kabar Baik, Lebaran Tahun Ini Presiden Bolehkan Masyarakat Mudik, Tapi? Simak Selengkapnya

Hingga saat ini minyak dunia masih tinggi diatas 100 dollar As per barel, dan Indonesia juga mengalami kenaikan pada minyak mentah.

“Volume penjualannya juga hanya 14 persen dari total penjualan BBM Pertamina. Makanya jika Pertamina menyesuaikan harga Pertamax, justru akan mewujudkan asas keadilan itu sendiri,” ujar Faisol.