PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Terjadinya Insiden antara polisi dan warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kini disoroti bukan hanya didalam Negri bahkan sampai ke luar negeri.
Diduga Kasus tersebut bermula dari adanya upaya untuk pengukuran tanah dan pembebasan lahan.
Baca Juga: 3 Saran Ahli Untuk Menghilangkan Kerutan Kulit Leher, Yuk Simak Penjelasannya!
Akan tetapi, Sesaat di laksanakannya pengukuran, terjadi percekcokan yang melibatkan warga setempat dan pihak kepolisian.
Dinilai Kedatangan anggota kepolisian yang mencapai kurang lebih 250 orang menjadi sorotan dan dipertanyakan warga hingga sejumlah pengamat politik pun ikut mengomentarinya.
Baca Juga: Polisi Menangkap 64 Orang Warga Wadas, Kapolda Jatim Klarifikasi: Semua Kita Amankan di Sini
Dari beberapa video yang beredar di media sosial dari kesaksian masyarakat sekitar, menyebutkan banyak warga yang ditangkap paksa oleh oknum kepolisian.
Bukan hanya itu saja, pihak kepolisian juga dikabarkan memaksa masuk kedalam rumah setiap warga.
Tindakan tersebut kemudian disorot oleh sejumlah pengamat, termasuk Rocky Gerung.
Baca Juga: Link Live Untuk Nonton Streaming Persija Jakarta vs Madura United, Malam Ini Pukul 20.30 WIB
Dilansir Pandeglangnews.co.id dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, dirinya mengatakan jika insiden Wadas, sudah terdengar hingga ke luar negeri.
Bahkan, Rocky menyebut, orang-orang di luar negeri tidak menganggapnya sebagai pengepungan, akan tetapi menilai tindakan aparat kepolisian merupakan kategori penindasan kepada rakyat.
"Saya tadi pagi mendapatkan pesan dari teman-teman di luar negeri dan mereka mempertanyakan kejadian tersebut. Mereka pakai istilah penindasan, bukan lagi pengepungan karena sekaligus hendak disingkirkan dengan cara menutup akses," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Dibalik Baunya yang Menyengat, Inilah 4 Manfaat Buah Durian Bagi Kesehatan