Viral Hadiah Bupati Cup Rp95 Ribu, HMI Pandeglang: Lebih Banyak Masuk ke Kantong Oknum Dispora

PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah foto amplop hadiah Bupati Cup di Kabupaten Pandeglang berupa uang pembinaan yang tak lebih dari Rp 95 ribu

Hal ini menjadi sorotan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang, mengingat kegiatan tersebut menelan biaya yang cukup besar yakni kurang lebih Rp150 juta.

Baca Juga: Saksikan Pertandingan Panas Antara Skuad Indonesia vs Skuad Malaysia Piala AFF 2020, Hari Ini 19 Desember 2021

"Sebenarnya kalau anggaran dikelola dengan baik dan semuanya diberika untuk hadiah atlet, sekiranya itu sangat cukup dan saya menduga event ini Lebih Banyak Masuk ke Kantong Oknum Dispora," ujar Ketua Umum HMI Cabang Pandeglang Hadi Setiawa seperti dala rilis yang diterima Pandeglang News, Minggu 19 Desember 2021.

"Yang pada akhirnya buruk warga Pandeglang semua, hal tersebut dianggap adanya ketidak keterbukaan terkait rincian yang seharusnya diketahui bersama," tambahnya. 

Baca Juga: Kevin Sanjaya dan Valencia Tanoesoedibjo Makin Mesra, Netizen Patah Hati

Hadi menyampaikan, para juara seharusnya mendapatkan hadiah yang pantas dan ideal sebagai bentuk apresiasi kepada atlit yang notabene putra daerah sebagai generasi muda dalam membawa Nama Besar Kabupaten Pandeglang ke depan.

Namun sebaliknya, yang terjadi adalah event sekelas Bupati cup hadiah yang diberikan sangat tidak pantas sebagai bentuk penghargaan. 

Baca Juga: Sebut Hadiah Lebih Seribu Rupiah, Kepala Dispora Pandeglang Dibanjiri Hujatan Netizen

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan statmen bupati dalam salah satu sosial media terkait ketidaktahuannya terhadap pelaksanaan Bupati Cup.

Sementara itu, Kabid PTKP HMI Cabang Pandeglang, Handoko menuturkan, bahwa kejadian ini perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tidak terjadi hal yang sama dikemudian hari. 

Baca Juga: Waduh, Hadiah Pencak Silat Bupati Cup di Pandeglang Hanya Rp45 Ribu

"Bukan hanya Klarifikasi, jika tidak ada Evaluasi yang jelas maka semua bisa berulang kali terjadi kembali," tegasnya.

Handoko juga menilai jika hal tersebut tidak segera untuk di Evaluasi maka hal ini akan banyak mendapatkan protes masal dari berbagai elemen masyarakat, pemuda, mahasiswa terhada pemerintah daerah. ***