Buntut Guru Bezat ,Panglima Santri Minta Orang Tua Jangan Takut Memasukan Anak ke Pesantren

"Nah kemudian juga kalau di pesantren yang benar orangtua ini tidak memberikan secara full tetapi tetap harus ada 'ngalongok ka Pesantren,' (bahkan) pesantren saya ada libur setahun dua kali,” katanya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini: Aldebaran Terpojok Penculik Siap Habisi Nyawanya

Dirinyapun meminta kepada orang tua harus terus memonitori perkembangan anak secara langsung, jangan hanya lewat sambungan telpon.

Karena menurutnya itu berperan penting terhadap. Pengawasan keselamatan anak di pesantren.

Orang tua perlu mengedepankan kehati - hatian ekstra sebelum anaknya dipercayakan untuk jadi peserta didik suatu lembaga.

Baca Juga: Begini Tampang Oknum Guru Bejat yang Perkosa Belasan Santri Hingga Melahirkan

"Kemudian juga kita harus mewaspadai seandainya ada pesantren- pesantren yang aneh-aneh. Dari pendidikannya, perilaku, dan lainnya, jangan sampai orangtua ini memberikan anak kepada pesantren tetapi tidak tau latar belakang lembaga tersebut," tuturnya.

Perlu Diketahui, para santriwati yang menjadi korban tengah mendapat pendampingan oleh tim DP3AKB provinsi Jawa Barat untuk trauma healing. Kemudian akan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya.

Berharap kejadian serupa tak terulang di masa yang akan datang, Uu berharap hukum ditegakkan yang seadil- adilnya terhadap pelaku. Serta adanya pengawasan yang lebih prima dari semua pihak.

Baca Juga: Selama 11 Tahun Bertapa, Kevin Cordon Datang di Kejuaraan Dunia BWF 2021 di Huelva, Spanyol

Uu Ruzhanul Ulum juga meminta kepada lembaga pendidikan agar rutin memonitor setiap kegiatan di sarana pendidikannya.

Selain itu, Dirinyapun meminta agar lebih selektif memilih tenaga pengajar.

"Saya juga minta kepada pimpinan pesantren harus ada pemantauan ketat terhadap para pengajar ustad /ustadah, asatid/ asatidah termasuk pengurusan yang lain, Biasanya di pesantren, santri putri diajar guru putri dan santri laki- laki oleh guru laki-laki," pungkasnya. ***