Curah Hujan Meningkat, BMKG: Waspadai Bencana Banjir Hingga Badai Tropis

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 17:40 WIB
BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang biasa terjadi jelang akhir tahun. (Pixabay)
BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang biasa terjadi jelang akhir tahun. (Pixabay)

PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Peringatan Dini untuk waspada datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.

Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

"Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," tuturnya seperti dalam rilis yang diterima Selasa, 19 Oktober 2021. 

Baca Juga: ACT Bersama Masyarakat Relawan Indonesia Bagikan 300 Porsi Makanan Gratis

Dwikorita mengatakan, didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November, Desember, Januari terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.

"Maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya," ujarnya. 

"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," sambungnya. 

Baca Juga: Anang Hermansyah Dibuat Kaget Mbah Mijan: Kalau Nggak Ada Dukun Indonesia Hancur!

Dwikorita juga mengingatkan agar Pemerintah Daerah, masyarakat dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La-Nina.

"Agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis," tuturnya. 

Sementara itu Deputi Klimatologi Urip Haryoko menambahkan, berdasarkan hasil pengamatan data dari jejaring stasiun pengamatan hujan BMKG di seluruh wilayah Indonesia hingga Dasarian I (sepuluh hari pertama) Oktober 2021.

Baca Juga: Setelah Tau Kebusukan Teuku Ryan, Ria Ricis Menangis Hingga Lepas Cincin Tunangan

Menunjukkan hasil monitoring perkembangan musim hujan tahun 2021/2022 bahwa 19,3% wilayah zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan. 

Beberapa zona musim Indonesia yang telah mengalami musim hujan tersebut meliputi wilayah Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur.

Halaman:

Editor: Muhamad Agus Salim

Tags

Terkini

X