PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Asti (36) Warga Kampung Tirta Lebak, Kabupaten lebak sempat terpukul lantaran dokter mengharuskan dirinya melakukan cuci darah. Selain pola hidup yang akan berubah, tentu biaya jadi alasan lain yang ia khawatirkan.
Namun dengan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari BPJS Kesehatan, Asti bisa melakukan cuci darah dengan tenang lantaran semua biaya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Mahasiswa Demo di Kantor Dinkes Pandeglang, Soroti Dugaan Korupsi dan Pungli
Bagi penderita gagal ginjal, cuci darah merupakan satu treatment wajib yang bertujuan untuk mencuci ginjal yang kinerjanya kurang optimal sejak diagnose pertama. Cuci darah juga jadi salah satu layanan di rumah sakit yang menghabiskan biaya mahal. Biaya cuci darah di rumah sakit saat ini berkisar antara Rp 800.000 sampai Rp 1.500.000.
“Tahu kalau biayanya mahal. Tapi pas tahu cuci darah pertama gratis karena ditanggung BPJS, saya langsung lega. Ternyata cuci darah bisa pakai kartu KIS dari BPJS Kesehatan. Alhamdulillah sekali saya tertolong,” tutur Asti saat ditemui di RSUD Berkah Pandeglang belum lama ini.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Meningkat, Irna Mampu Saingi Airin Pada Pilgub Banten 2024
Wanita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga ini mengaku sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) namun ia baru memanfaatkannya sejak satu tahun terakhir ini untuk cuci darah.
Kepada reporter, Asti menceritakan bahwa awalnya ia seringkali mengalami sesak nafas hingga lemas. Kemudian saat diperiksa ke klinik yang terdaftar pada kartu JKN-KIS ternyata dirinya mengalami Hipertensi atau darah tinggi.
Baca Juga: Yuk Gabung! Kemah Bakti Akarsari Culture Festival, Liburan Sambil Melestarikan Lingkungan
Kemudian setelah beberapa kali mejalani pengobatan di klinik, Asti mengaku akhirnya ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping. Setelah diperiksa ternyata ia didiagnosis mengidap gagal ginjal.
“Awalnya darah tinggi pada tahun 2022, pertamanya lemes badan dan tiba-tiba sesak nafas, langsung kontrol ke klinik di pasar Jalupang, Lebak Banten. Terus dirujuk ke RSUD Malingping. Saat diperiksa di RSUD Malingping ternyata punya gejala ginjal, lalu dirujuk kembali ke RSUD Adjidarmo,“ kisahnya.
Baca Juga: Yuk Gabung! Kemah Bakti Akarsari Culture Festival, Liburan Sambil Melestarikan Lingkungan
Asti mengatakan awalnya ia menjalani layanan cuci darah di Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung, namun karena jarak dari rumahnya yang sangat jauh maka dokter menyarankan untuk pindah ke RSUD Berkah pandeglang.
“Saya pertama cuci darah di RS Kartini, karena terlalu kejauhan dari Malingping ke Rangkasbitung, dipindahkanlah ke RSUD Pandeglang oleh dokter yang ada di RS Kartini. Alhamdulillah sampai sekarang berlanjut layanan cuci darah disini,” ujarnya.
Artikel Terkait
Kenalkan Budaya dan Alam, Pemuda Lintas Organisasi Pandeglang Bakal Gelar Akarsari Culture Festival
Yuk Gabung! Kemah Bakti Akarsari Culture Festival, Liburan Sambil Melestarikan Lingkungan
Trobosan Bupati Irna Sulap Pantai Jadi Tempat Wisata Tuai Pujian
Elektabilitas Terus Meningkat, Irna Mampu Saingi Airin Pada Pilgub Banten 2024
Mahasiswa Demo di Kantor Dinkes Pandeglang, Soroti Dugaan Korupsi dan Pungli