Pengadaan Sepeda Listrik untuk RT dan RW di Pandeglang Batal, Ini Alasannya!

PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pandeglang Yahya Gunawan Kasbin memastikan program pembelian sepeda listrik untuk RT dan RW se-Kabupaten Pandeglang tidak bisa terealisasi.

"Untuk pengadaan sepeda listrik Rp38 Miliar tidak jadi, meskipun belum diputuskan. Karena dananya akan kita gunakan untuk menutupi defisit anggaran. Tidak ada lagi jalan selain ini diputuskan," kata Yahya, Senin 22 Mei 2023.

Baca Juga: Pandawara Group Sebut Pantai Terburuk dan Terkotor ada di Pandeglang Banten, Ajak Semua Bersih-bersih

Menurut Yahya, batalnya pembelian sepeda listrik tersebut akibat adanya perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Sehingga, pemerintah daerah harus melakukan efisiensi anggaran, dan melakukan refocusing sampai 50 persen.

Soalnya, kata dia, kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang telah mengalami defisit hingga mencapai Rp217 Miliar.

Baca Juga: PII Banten Ingatkan Sekolah Tak Lakukan Modus Pungli di PPDB 2023

"Untuk menutupi defisit itulah, Pemkab Pandeglang menerapkan skema atau langkah refocusing ditiap - tiap Organisasi Prangkat Daerah (OPD). Saat ini baru selesai 10 OPD yang melakukan refocusing," kata Yahya.

Kata dia, Refocusing yang dilakukan BPKD dengan megambil dari anggaran belanja dasar di tiap - tiap OPD, dan kegiatan yang dianggap tidak urgen.

Baca Juga: Bank Muamalat dan Muamalat Institute Dorong Penguatan Ekosistem Pendidikan di Banten

“Diambil dari belanja dasar tiap OPD, kegiatan yang tidak terlalu urgen, dan Surat Perintah Membayar (SPM)-nya tidak mewajibkan,” katanya.

Sebelumnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga: Gadang Limpapeh Bakal Dirikan Masjid di Rest Area Tol Serang-Panimbang Km 70

Mahasiswa tersebut menilai pengadaan sepeda listrik untuk RT dan RW kurang lebih sebesar Rp 38 Miliar dinilai hanya menghamburkan anggaran, padahal masih banyak kebutuhan masyarakat yang sangat krusial. ***