PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Kecerdasaan dan kepribadian baik Nabi Sulaiman AS merupakan buah hasil dari didikan ayahnya, Nabi Daud AS.
Jika melihat dari kecerdasan Nabi Sulaiman, ayahnya Nabi Daud pernah dihadapkan dengan peristiwa kebingungan untuk memutuskan suatu perkara tentang perselisihan merebutkan seorang anak dari dua perempuan yang berselisih.
Kita simak, dikisahkan bahwa Raja Daud mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan mana sebenarnya menjadi ibu bayi yang diperebutkan.
Baca Juga: Ramal Nasib Hubungan Lesti dan Billar, Mbah Mijan Akui Ada yang Janggal
Raja Daud mencoba menggunakan cara rayuan. Beliau berpendapat, dengan cara-cara yang amat halus mungkin salah satu dari dua wanita tersebut ada yang mau mengalah.
Tetapi kebijaksanaan baginda raja Daud justru membuat kedua perempuan makin mati-matian saling mengakui bahwa bayi itu adalah anaknya.
Baginda raja semakin bingung. Karena berlarut-larut, maka Nabi Sulaiman memberanikan diri untuk membantu ayahnya memberikan keputusan yang adil.
Baca Juga: Bupati Lebak Ajak WH Ngopi Bareng dengan Kepala Daerah se-Banten
Hingga akhirnya Nabi Sulaiman menggantikan menjadi hakim. Nabi Sulaiman tiba-tiba mengeluarkan sebilah pedang.
Nabi Sulaiman memerintahkan agar bayi itu diletakan di atas meja. "Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?," kata kedua perempuan itu saling memandang.
"Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?," kata Nabi Sulaiman.
Baca Juga: Isi Acara di Cilegon Banten, Segini Tarif Manggung Hingga Saweran Lesti Kejora
"Tidak, bayi adalah anakku," kata kedua perempuan itu serentak.
"Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata," kata Nabi Sulaiman mengancam.