Kenali 3 Factor ini, Untuk Terhindar Dari Penyakit Angin Duduk, Berikut Penjelasan Dokter Sungadi Santoso

PANDEGLANGNEWS.CO.ID, - Dokter sekaligus seorang healthy vlogger, dr Sungadi Santoso atau dikenal "dr Sung" menjelaskan mengenai pengertian angin duduk tersebut.

Penyakit angin duduk istilah yang umum dan sering didengar oleh banyak orang, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Raup Cuan Jutaan Rupiah Dari Daun Ketapang, Begini Caranya

angin duduk ini suatu jenis nyeri dada yang disebabkan karena kurangnya aliran darah ke jantung, ini sangat berbahaya bahkan resikonya menyebabkan kematian.

Menurut dr. Sungadi Santoso angin duduk ini tidak ada dalam istilah kedokteran, kemungkinan besar yang dimaksud angin duduk oleh masyarakat Indonesia adalah serangan jantung atau bisa disebut juga sindrom koroner akut.

Baca Juga: Ini Jurus Jitu Membasmi Tikus di Rumah dengan Mudah dan Aman, Simak Penjelasannya

Penyakit yang sering disebut angin duduk ini gejalanya mirip seperti angina pectoris atau nyeri dada rasanya seperti tertusuk atau nyesek di bagian dada lalu menjalar ke bagian tubuh atas lain sampai ke rahang.

“Penderitanya ini biasanya mengalami sakit kepala, mual, badan lemas, lututnya lemas, dan bahkan jika parah bisa sampai pingsan, gejala ini cukup khas dan biasanya terjadi selama 20 menit,” kata dr. Sungadi, dilansir dari kanal YouTube SB30 Health Senin, 24 Januari 2022.

Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Ciri Ciri Serangan Jantung, Penyakit yang Menewaskan Putri Nurul Arifin 

Menurutnya jantung itu berfungsi untuk memompa darah. Karena darah tersebut mengangkut oksigen, nutrisi dan otot jantung yang membutuhkan suplai oksigen.

Seiring bertambahnya usia pastinya yang perlu kita perhatikan dari pola makan dan juga aktivitas seperti olahraga yang cukup.

Baca Juga: Cek Disini, Bedanya Vaksin Booster COVID-19 dengan Vaksin Biasa?

Jika pola makan dan aktivitas yang berkurang akan mengakibatkan penumpukan plak dan sedikit demi sedikit terjadi penyumbatan pada arteri.

Penyakit angin duduk merupakan gejala penyumbatan pada arteri atau pembuluh darah koroner, yang akhirnya otot jantung tidak mendapat suplai oksigen sehingga akan mengalami nyeri dada.