Potret dan Jejak Sejarah Megalitikum di Situs Batu Ranjang Pandeglang, Tempat Pemujaan Dimasa Lampau

- Jumat, 3 Desember 2021 | 15:48 WIB
Potret dan Jejak Sejarah Megalitikum di Situs Batu Ranjang Pandeglang, Tempat Pemujaan Dimasa Lampau (YouTube Syaechu Rizal)
Potret dan Jejak Sejarah Megalitikum di Situs Batu Ranjang Pandeglang, Tempat Pemujaan Dimasa Lampau (YouTube Syaechu Rizal)

PANDEGLANGNEWS.CO.ID - Situs Batu Ranjang merupakan salah satu potret dari jejak sejarah zaman Megalitikum. Sejarah peninggalan Megalitikum ini, memberikan kesan sejarah yang unik dan menarik serta menjadi perhatian kalangan para pecinta literasi sejarah lokal.

Di Kabupaten Pandeglang ternyata bukan hanya ada Situs Batu Ranjang saja, tetapi masih banyak juga Situs-situs yang lainnya yang perlu ditelusuri keberadaannya.

Adanya Situs ini, tentu harus dijaga dan dilindungi akan keberadaanya, agar tidak terjadi kerusakan atau pun juga sampai hilang. 

Baca Juga: Link Live Streamingnya Siaran Langsung Tiga Wakil Indonesia Pada Sesi Dua BWF World Tour 2021, Cek Disini

Lokasi Situs Batu Ranjang ini ternyata letaknya berada di wilayah lereng selatan Gunung Pulosari, berjarak kurang lebih 57 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Banten, atau 22 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Pandeglang.

Tepatnya berada di daerah Kampung Batu Ranjang, Desa Batu Ranjang, Kecamatan Cimanuk

Penamaan Situs Batu Ranjang

Sudarji Prijono dalam sebuah penelitian yang diarsipkan Badan Arkeoloi Bandung. Berjudul budaya megalitik mata rantai penutur austronesia di kawasan Pandeglang, mencatat bentuk pelipit seperti penyangga batu tersebut juga ditemukan pada relief di candi-candi masa Hindu-Budha. 

Baca Juga: Zodiak Desember 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Cari Tahu Apa yang Mungkin Terjadi pada Kalian di Bulan Ini!

Hal itu menandakan bahwa peninggalan budaya lumpang batu dengan kaki berpelipit. Hal ini merupakan peninggalan budaya campuran antara budaya asli Indonesia dan budaya yang dibawa penutur autronesia.

Sementara sumber lain menyatakan, Batu Ranjang merupakan sebuah Dolmen yakni meja batu yang di potong batu-batu kecil sebagai kakinya, jenisnya ada yang sederhana ada pula yang berukir, Dolmen batu ranjang dengan ukuran kurang lebih 110 sentimeter × 250 sentimeter, tergolong telah maju karena meja batunya telah dikerjakan secara halus. 

Baca Juga: Ungkapan Greysia-Apriyani Setelah Singkirkan Perwakilan Malaysia di Ajang BWF World Tour Final 2021

Dalam tradisi megalitik, Dolmen memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai penguburan dan tempat pemujaan, penamaan Batu Ranjang ini diberikan oleh masyarakat setempat karena bentuknya yang menyerupai tempat tidur atau ranjang. ***

Editor: Muhamad Agus Salim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X